Desa Bulupayung masuk wilayah kelurahan Mangunharjo Kecamatan Adimulnyo Kebumen adalah merupakan desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, seperti pulau kecil di tengah laut. Penduduknya manyoritas bertani. Desa yang dimata desa tetangga mempunyai yoni atau kharisma. Menurut mereka itu disebabkan oleh adanya tiga makam tua yang terdapat disisi utara desa
Menurut penduduk desa sekitar mereka tidak mau melewati desa Bulupayung dimalam hari kalau tidak ada hal yang sangat penting. Tetapi Alhamdulillah sekarang sudah tidak terlalu seram seperti dulu mungkin dikarenakan adanya rumah yang berdekatan dengan makam tersebut, mulai dari rumah Mas Agus Darsono dengan warung sembakonya yang lengkap kemudian rumah Bu Sum (Bowo) dan rumah Mas Puji pas di sudut makam yang konon terlihat seram.
Dengan gundukan tanah setinggi sekitar 50 cm semacam gundukan rayap, menandakan bahwa makam tersebut sangatlah tua. Menurut cerita yang saya dapat dari Orang tua saya makam tersebut adalah makam P. Trenggono dan istrinya Nyai Maduretno.
Konon cerita makam tersebuat adalah seorang prajurit Pengeran Diponegoro yang terluka. Ditengah hutan mereka mencari tempat yang cocok untuk beristirah sambil menyembukan lukanya, sekalian bermalam, dipilihlah pohon besar yang rindang. Pohon tersebut ranting dan dahanya meyerupai bulu yang menjulur hampir menyentuh tanah dan sangat rindang kalau dari kejauhan nampak seperti payung yang sedang terbuka. Maka dari itulah tempat tersebut di namai Bulupayung, sampai sekarang. Yah.. mungkin mirip pohon beringin cuma bedanya ada pada dahan dan ranting yang menyerupai bulu / "bulu ayam".
Sejak itulah daerah tersebut dikenal dengan nama Bulupayung yang artinya tempat berteduh yang sangat menyejukan dan nyaman untuk ditinggali. Entah benar atau tidak saya sendiri belum bisa membuktikanya karena cerita tersebut didapat secara turun temurun dari orang tua saya.
Bukti kebesaran makam tersebut dengan ditandai banyaknya orang yang berjiarah "nyekar" terutama pada saat hari-hari besar Islam seperti menjelang bulan Ramadhan atau ketika salah satu warga akan mengadakan hajatan.
P. Trenggono dan Nyai Maduretno mempunyai dua anak yaitu Siti Sundari yang makamnya disebelah baratnya dan Pangeran Joyo Kusumo yang makamnya terdapat di ujung timur desa. Boleh dikatakan kalau P. Trenggono sebagai pendiri desa Bulupayung atau mungkin juga sebagai nenek moyangnya, tapi kenapa anak turunya tidak namapak yah....?
Itulah cerita sedikit tentang tiga makam tua yang ada di sisi utara desa Bulupayung, jadikanlah makam tersebut sebagai kebanggaan kita, sebagai anak desa Bulupayung jangan sampai menjadi tempat Syirik....
Bulupayung - Kebumen ....
Paguyuban Bulupayung & Duduhan
Makam Siti Sundari di Desa Bulupayung
Makam P. Joyo Kusumo di Desa Bulupayung
Mas. Benarkah nama desa Bulupayung dan semua gambar makam serta asal usul ini ada di Kebumen?
BalasHapusBenar ada di bulu payung karang anyar saya baru saja dari sana nyekar dan melihatnya
BalasHapusLebaran haji kemarin saya ke Bulupayung menyaksikan pemotongan kurban dan juga sekaligus ziarah ke Makam Eyang P. Trenggono, P. Joyo Kusumo, Nyai Maduretno, Nyi Siti Sundari, Eyang Sanmurtawi, Nyi Samurtawi dan Eyang Atmosadjono...
BalasHapus