Sabtu, 26 November 2011

Gunung Karangsambung Kebumen




CAGAR ALAM GEOWISATA KARANGSAMBUNG

Sobat..., pasti tidak asing lagi dengan batu. Batu merupakan benda keras yang banyak manfaatnya dari mulai sekedar buat mainan hingga untuk bahan bangunan bahkan bisa di bentuk menjadi hiasan yang sangat menarik. Itu semua bisa kita lihat di Desa Karangsambung. Menurut parah ahli batu, jenis batu disini merupakan bebatuan jaman purba yang masih tersisa yang berumur sekitar 120 juta tahun. Konon bebatuan ini punya andil besar dalam terbentuknya pulau Jawa bahkan benua Asia dan Australia... ga percaya ? sama, awalnya saya juga begitu...

Kabupaten Kebumen memang tidak ada habisnya soal tempat wisata beruntung sekali saya di lahirkan di daerah ini. Daerah yang kaya akan potensi alam yang sangat potensial sebagai tujuan wisata. Wilayah yang terdiri dari daerah pegunungan di sebelah utara dan baratnya serta bagian selatan terbentang samudera Indonesia. Maka tidak heran wilayah ini melahirkan tempat-tempat eksotis, sebut saja seperti, obyek wisata Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pemandian Air Panas Krakal serta masih banyak tempat obyek wisata lainnya. Begitu pula tempat Geologi/Batuan bernama Karangsambung juga tidak kalah menarik. Karena itu, tak mengherankan bila ada yang menyebut berwisata ke Kebumen merupakan jenis wisata alam (nature Tourism).
Desa Karangsambung, merupakan laboratorium alam dan monumen geologi yang letaknya di daerah Pegunungan Serayu Selatan, Jawa Tengah, termasuk wilayah kabupaten Kebumen. Kawasan yang telah mengalami pengerosian ini, luasnya sekitar 300 Kilometer persegi. Letaknya sekitar 19 km sebelah utara kota Kebumen, jalan yang beraspal, sedikit berkelok-kelok mengikuti alur sungai Luk Ulo disisi baratnya. Kita bisa menikmati pemandangan alam yang mempesona, perpaduan antara sungai, perbukitan batu dan hamparan sawah. Sekedar info, sungai Luk Ulo merupakan sungai terbesar di kabupaten Kebumen, pada jaman dahulu sungai ini dijadikan batas wilayah kekuasaan dua kerajaan besar yaitu, Kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Di sisi timur sungai menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit sedang Kerajaan Pajajaran menguasahi wilayah sebelah barat sungai Luk Ulo. Sungai ini seringkali dimanfaatkan untuk penambangan batu, yang dikenal dengan nama batu Lukulo. Selain dimanfaatkan untuk penghias taman, beberapa jenis batu yang terdapat di sungai ini sering pula dimanfaatkan sebagai batu hias atau akik.
Dengan panorama alam pegunungan yang begitu menawan yang tidak kalah eloknya dengan wisata Batu di Malang, Puncak di Bogor atau Brastagi di Medan  Serasa menonton sebuah teater di alam terbuka. Kawasan Karangsambung ini dikelilingi gunung-gunung yang menjulang sampai ketinggian 523 meter di atas permukaan laut. Di antara rangkaian gunungnya, sering dijumpai lembah-lembah sempit memanjang. Di pagi hari, kita bisa melihat gunung-gunung berbentuk runcing (prismatic irreguler), laksana bongkahan raksasa yang terpotong-potong oleh lembah yang sempit. Mungkin karena itukah kawasan ini disebut karangsambung, entahlah itu cuma tebakan saja.
Berwisata ke Karangsambung, merupakan bentuk wisata yang khas, berbeda dengan berwisata ke obyek-obyek lain, karena lebih condong bersifat wisata ilmiah (geo wisata). Berikut sekelumit tentang wisata di Karangsambung, semoga saja menjadi rujukan bagi yang gemar jalan-jalan.
Bila anda ingin melihat dan ingin tahu wujud batuan dasar samudera, batuan dasar pulau Jawa yang terangkat, bekas-bekas tumbukan, aneka cindera mata dari batu mulia beserta penjelasan ilmiahnya. Itulah antara lain yang bisa ditawaran oleh obyek wisata ini. Yuuuk.. bila anda punya waktu, sempatkan datang ke Karangsambung Kabupaten Kebumen. Sebab tidak sedikit para wisatawan mancanegara begitu antusias untuk mengenal dari dekat taman batuan alam yang konon merupakan taman geologi yang terlengkap di Asia Pasifik. Jadi, apakah kita harus kalah semangat keingin tahuanya dengan bangsa lain terhadap kekayaan milik kita sendiri.
Di Karangsambung akan mendapat jawaban tentang keunikan berbagai macam bentuk batu, melihat contoh batuan, proses pembuatan kerajinan batu mulia yang siap jual, preparasi batuan dan analisa/uji mutu serta pemaduan ke beberapa lokasi batuan yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan yang bisa di gali.
Kawasan Karangsambung, bisa dikatakan bagaikan suatu monumen atau taman batuan hasil evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar 120 juta tahun yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini bisa dijumpai bukti-bukti batuan hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan Lempeng Benua Eurasia. Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih 312 km ke arah selatan di dasar Samudera Indonesia.
 
Disini bisa dijumpai aneka ragam batuan, baik batuan beku, sedimen dan metamorf, yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi benua yang terbentuk, kesemuanya tercampur aduk dengan 'deformasi' yang kuat. 'Morfologi' nya merupakan hasil interaksi antara batuan, struktur geologi dan proses erosi, yang mencerminkan suatu 'pembalikan topografi', sehingga membentuk rangkaian gunung melingkar dengan lembah memanjang di tengahnya, menyerupai tapak kuda.
Daerah ini sejak tahun 1963 telah dipergunakan untuk praktek lapangan para mahasiswa geologi di Indonesia. Kemudian pada tahun 1964 didirikan Kampus Geologi Lapangan yang kemudian pada tahun 1987 disempurnakan menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Laboratorium Alam Geologi Karangsambung - LIPI dengan SK Ketua LIPI Nomor 837/Kep/A.5/87, tanggal 8 Mei 1987.
Saat ini, beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPN 'Veteran' Yogyakarta, UNPAD Bndung IPB Bogor, UNISBA, UN Yogyakarta, Semarang dan Jakarta, serta program Diklat PPTP secara regular memanfaatkan fasilitas yang ada. Beberapa organisasi geologi internasional seperti GEOSEA, CCOP, IPA, dan IGCP dengan ahli kebumian dari berbagai negara seperti Inggris, Perancis, Amerika dan Jepang, kerap datang ke Karangsambung. Di samping itu, berbagai organisasi kebumian, peserta seminar kebumian, para pendidik dan siswa mulai dari SD sampai SLTA, juga sering mengunjungi Karangsambung.
Kawasan ini pun dilengkapi dengan fasilitas pendukung lain yang sudah memadai, seperti gedung pertemuan, ruang kuliah, perpustakaan dan wisma/tempat penginapan ber AC yang menampung 100 orang termasuk layanan katering dan sarana olah raga, workshop kerajinan batumulia, serta areal parkir yang cukup luas.

Tempat yang disebut juga Cagar Ilmu Pengetahuan Geologi Nasional. Jadi tak cuma kegiatan geowisata, tapi juga ada pengembangan dan penelitian bebatuan, melakukan konservasi wilayah yang mengandung bebatuan dan fenomena geologi bernilai ilmiah untuk kepentingan pendidikan. Jadi tak heran banyak bertemu dengan para peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang sedang melakukan penelitian, selain dengan para turis lokal dan mancanegara.

Untuk yang tak biasa berwisata ke tempat yang dikelola UPT (Unit Pelaksana Teknis) Balai Informasi dan Konservasi Kebumian – LIPI seperti ini, tak perlu bingung. Karena di sini juga,  bisa ikut mendengarkan ceramah ilmiah serta diskusi yang digelar sebelum kunjungan ke lapangan dan melihat koleksi batuan serta proses pembuatan batumulia.

Jangan sungkan bertanya, para ahli disini akan memberi penjelasan yang lengkap. Karena disini banyak jenis bebatuan dengan berbagai nama. Ada Basalt, Gabro, Rijang, Konglomerat, Serpentinit, Sekis Mika, Gneis, dan masih banyak lagi macamnya. Juga akan dijelaslan tentang berbagai macam batuan tua dan proses pembentukannya, hingga di ajak menyusuri sungai yang memberikan gambaran tentang proses dinamika bumi. 

Proses tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia. Bahkan, menurut salah seorang peneliti, jika menurut luas wilayahnya, kelengkapan koleksi batuan di Karangsambung ini juga terbesar di Asia.

Sebagai pelengkap perjalanan wisata Anda ke Karangsambung, Anda pun bisa mendapatkan aneka cinderamata yang tentu saja khas daerah ini, sesuai dengan obyek dan potensi yang ada. Yaitu, aneka jenis bentuk batu akik yang sangat menawan dan tentunya souvenir lainnya.
Bagi sobat semua yang menyukai pelajaran Geologi atau bagi Bapak-Bapak  dan Kakek-Kakek yang suka mengoleksi batu akik di jari tanganya silahkan datang ke Desa Karangsambung Kabupaten Kebumen siapa tau bisa menambah koleksi cincinnya..