Sabtu, 08 Oktober 2011

Pemandian Air Panas Krakal Kebumen



 
Obyek Wisata di Kabupaten Kebumen, cukup banyak aneka ragamnya. Ada obyek wisata Pantai atau laut, Goa, Waduk atau bendungan, Wisata Kebumen dan yang terakhir adalah Pemandian Air Panas Krakal. Obyek Wisata ini bisa dikatakan sebagai Wisata Medis, karena orang yang datang ke tempat tersebut tidak sedikit punya tujuan untuk berobat, khususnya penderita penyakit kulit.
Kalau dari arah Jakarta, sesampainya di simpanglima Sokka, lurus saja, ikuti jalan bus kota, sampai pertigaan antara jalan sarbini dengan tentara pelajar, kemudian lurus ke arah timur, nanti ada pertigaan pertama, belok kiri, maka akan sampai ke obyek wisata Pemandian Air Panas Krakal. Jarak tempuh kurang lebih dari kota Kebumen 8 km.

Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Bila berkunjung ke sini Anda akan merasa pijitan air hangat Krakal yang bertemperatur 39° C – 42° C, 86° F – 104 °F. Air Krakal juga dapat menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.

Mengingat tempat wisata ini tempat pemandihan dengan tujuan utama medis maka pengelola membagi dalam dua tempat pemandihan yaitu, untuk pengunjung biasa (tidak menderita penyakit) dan untuk pengunjung yang khusus mempunyai penyakit kulit. Agar penyakit tersebut tidak menular kemana-mana.

Kandungan yang terdapat dalam Pemandian Air Panas Krakal yaitu :  Sulfat (SO4 1236 mg/1.  Kesadahan 320,3 ED. Anmonia (N) 3,9 mg/1. Ph 8,9 mg/1. Tembaga (CU) 0,2 mg/1. Flourida (F) 0,7 mg/1. Nitrat & Nitrit 0,7 & 0,0 mg/1. Kebutuhan Biologi akan Oksigen 4,6 mg/1.

Selain itu alam sekitar Pemandian Krakal juga sangat asri. Sebelah barat ada lapangan yang bisa di gunakan untuk sarana perkemahan. Untuk kulinernya, sama dengan tempat wisata lainya di kabupaten Kebumen, seperti bakso, mie ayam, nasi rames, dan minumannya ada es teh, es jeruk, es kelapa muda, dan soft drink. Munkin Cuma ada satu yang tidak ada di obyek wisata lainnya di kebumen, yaitu tahu krakal. Tahu krakal dibuat dari kedelai hitam, ada juga dari kedelai putih, yang rasanya tidak kalah dengan tahu Sumedang, karena cita rasanya yang menggoda selera, apalagi dimakan setelah mandi., mmmmm....guyih....

Bila yang gemar olahraga panjat gunung, di sini juga tersedia, pegunungan indrakila namanya. Pegunungan ini merupakan yang tertinggi di kabupaten Kebumen. Sangat cocok untuk yang suka hobby naik gunung, silahkan mencoba tantangan yang diberikan oleh alam yang masih prawan dan elok pemandangannnya.

Pemandian Air Panas Krakal ini, punya cerita sendiri. Konon, tempat tersebut ditemukan oleh seorang penggembala sapi. Hanya saja, siapa nama penggembala tidak di ketahui. Waktu itu kawasan tersebut masih berupa Hutan Belantara. Dalam kelelahan menggembala sapinya ini, ternyata hewan kesayangannya menuju sebuah tempat berupa belik yang akhirnya digunakan untuk minum oleh sapi-sapi gembalanya itu. Cukup aneh di tengah hutan ada bilik, punya siapakah gerangan ?

Penemuan tersebut dilaporkan pada Kepala Desa setempat. Menurut catatan, penemuan terebut pada tahun 1901. Kemudian, tempat belik yang mengandung air mujarab ini oleh Pemerintah Belanda dibangun, yakni tahun 1905, atau empat tahun setelah penemuan belik tersebut.

Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, tempat tersebut kemudian dijadikan sebuah tempat wisata.  Tentu, bangunan Belanda sudah tak banyak yang nampak di sini, tetapi masih terlihat sebuah sumur yang cukup lebar. Sumur tersebut setiap tahun dikuras untuk menjaga kebersihan sumur.

Di dalam sumur tersebut terdapat banyak sekali uang logam yang memang dimasukkan oleh pengunjung Krakal. Kepercayaannya, setiap habis mandi di tempat tersebut harus membuang uang logam di sumur tua ini yang tentu saja airnya juga sama dengan air di belik tempat tersebut....mmm....yaaah.. masih ada sedikit unsur Syiriknya...

Sumur tua ini mempunyai kedalaman 5 meter. Sedang dua buah belik yang berada di sebelah baratnya, kedalamannya hanya 0,5 meter dan pengurasannya setengah tahun sekali. Untuk keperluan tersebut ada sesaji khusus, yakni berupa ayam jago putih dan bebek jantan putih dengan tamu undangan 50 orang. Semoga aja tujuanya agar pengunjung lebih banyak bukan karena tujuan lain...nanti malah timbulnya Syirik....... 
.
Air di tempat tersebut tak pernah kering sekalipun musim kemarau datang berkepanjangan. Air mujarab di Pemandian Krakal ini tetap berisi dan siap bila ada yang akan menggunakan untuk mandi. Air akan surut sedikit, bila pengunjung tersebut cukup padat. Seperti saat musim Lebaran tiba.

Sebetulnya pemugaran obyek wisata Pemandian Air Panas ini sudah dilakukan sejak jaman pemerintahan Arung Binang atas prakarsa Pangeran Juru yang didukung oleh pengawal kraton serta didukung oleh rakyat maka Pemandian Air Panas itu dibangun. Kemudian pada tahun 1901 Raja Kartosuro atau Ayahanda Pangeran Juru menyerahkan pengelolaannya kepada Residen Kedu yang selanjutnya ditugaskan kepada suatu bidang yang disebut “Veregening Ter Explorahe Younderzek Van Varme Bronen” dan pelaksanaan pembangunannya dimulai tanggal 10 Januari sampai dengan 25 Desember 1905.

Pelaksanaan pembangunan ini tak lupa mendapat bantuan dari para ahli kimia Indonesia dan seorang dokter Tionghoa yang ikut menyelidiki keadaan airnya. Mula-mula banyak sekali pengunjung yang ingin melihat dan membuktikan secara langsung tetapi sayang pada tahun 1930 Belanda masuk ke Daerah Krakal. Baru setelah meninggalkan Indonesia pada tahun 1939 keadaannya pulih kembali dan Pemandian Air Panas itu diperbaharui pada tahun 1982 dan dibangun secara lancar dan sampai sekarang telah mengalami beberapa kali pembangunan/ renovasi yaitu pada tahun 1999 direnovasi semula kamar ekonomi menjadi kamar VIP sejumlah 6 (enam) kamar.
 .
.
Pada tahun 2001 mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah dan dana APBD Kebumen antara lain untuk renovasi kamar mandi dan bangunan berupa ruang tunggu, ruang lobi, pembuatan kios, tempat parkir dan pemacingan serta perbaikan jalan didalan objek wisata.
 .

Asal Usul Pemandian Air Panas Krakal
Pemandian Air Panas ditemukan oleh seorang Penggembala yang diawali hewan gembalanya sering hilang,namun beberapa saat kemudian muncul kembali dan anehnya hewan hewan gembalanya yang semula menderita penyakit setelah kembali ternyata sudah sembuh.
Karena penasaran dan rasa ingin tahunya, Penggembala itu membuntuti hewan gembalanya yang masuk kearah semak belukar dan ternyata disemak belukar tersebut terdapat mata air yang rasanya asin dan panas
Kemudian Pemandian Air Panas Krakal mulai dikenal oleh masyarakat sebagai pemandian yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, diawali ketika salah seorang putra bangsawan dari Kartosuro yang bernama Pangeran Juru. Beliau telah bertahun-tahun dari kecil hingga menginjak masa remaja mendapat musibah yaitu menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Sudah berbagai jalan ditempuh untuk mengobati Pangeran Juru tetapi hasilnya tidak memuaskan, padahal penyakit tidak begitu aneh hanya koreng saja.
Karena penyakit tersebut sangat menjijikan maka Pangeran Juru dijauhi oleh teman-temannya bahkan hinaan dan ejekan sudah menjadi makanan setiap hari dan dia juga sering menangis bersedih dan akhirnya Pangeran Juru menjadi rendah diri.Putra bangsawan ini dan juga kedua orang tuanya sudah putus asa karena penyakit yang diderita anaknya tidak kurun sembuh. Satu-satunya jalan hanya memohon kepada Tuhan agar memberi petunjuk dan jalan serta ketabahan.
Pada suatu malam Pangeran Juru bermimpi bertemu dengan seseorang yang tidak mempunyai wujud tetapi terdengar suaranya. Ia memberikan petunjuk kepada Pangeran Juru bahwa kalau ingin sembuh dari penyakit yang dideritannya Pangeran Juru harus mandi dengan air, tetapi air itu lain daripada yang lain. Air itu asin rasanya, panas/ hangat dan harus diminum. Untuk mendapatkan air itu harus menelusuri ke Utara dan jangan berhenti sebelum menemukannya. Keesokan harinya Pangeran Juru mengadukan mimpinya kepada ayahnya, setelah mendengar berita dari anaknya maka ia segera memerintahkan kepada bawahannya untuk bersiap-siap dan berangkat untuk mencari air yang diceritakan oleh Pangeran Juru.
Siang malam berjalan, tidak terasa mereka telah berbulan-bulan menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, kadang mereka mencabut senjata untuk menghadapi binatang-binatang buas dan kawanan perampok yang menghadang mereka karena pada waktu itu Daerah Kebumen masih sangat menyeramkan. Setelah melalui perjalanan yang sangat melelahkan akhirnya rombongan menemukan sumber air itu dan setelah Pangeran Juru sembuh dengan cara mandi berendam kurang lebih 15 menit dan meminum airnya sedikit.
Atas permintaannya dibuatlah sumur pada letusan-letusan kecil diparit tersebut dan dibuatlah gubug sederhana didekatnya, parit yang tadinya berada ditempat letusan-letusan sekarang sudah dipindah ke Selatan dijadikan batas antara Desa Kalirancang dengan Desa Krakal. Mata airnya tepat di Desa Krakal hampir berbatasan dengan Desa Kalirancang, di kanan kiri parit tersebut diberi nama “Kalisinan“ yang sampai sekarang ini dijadikan nama sebuah dukuh di Desa Kalirancang. Dengan banyak orang mengenal ini, kemudian di kenal dengan nama “Banyuanget” sampai sekarang.
Animisme daerah itu masih berkembang dan penduduk di daerah itu yang masih sering melakukan sesaji, membakar dupa. Tak kalah penasarannya juga dikalangan Istana Kartosuro ramai diperbincangkan masalah air panas sehingga para sentana ingin membuktikan tentang hal itu dan berturut-turut Sentana Kartosuro yang berkunjung ketempat itu antara lain, Pangeran Cokro Negoro, Pangeran Cokro Atmojo, Pangeran Sunu Proyo dan BRA.Cokro Darsono.

Bagi anda yang kebetulan singgah di kabupaten Kebumen kurang lengkap kalau mengabaikan tempat ini, saya yakin banyak tempat yang serupa dengan Pemandian Air Panas Krakal, tapi yang ini punya keistimewaan yang berbeda. Ga... percaya ?, silahkan buktikan sendiri.

2 komentar:

  1. kabarnya dah ada kolam renang ya?
    https://ameliaanggraini.com/profile-amelia-anggraini/

    BalasHapus