Jumat, 17 Oktober 2014

SD Negeri Mangunharjo Adimulyo Kebumen

Tampak depan SDN Mangunharjo
Sekolah merupakan tempat mendidik anak dan berfungsi mengajarkan anak agar menjadi pribadi yang unggul yang dikemudian hari dapat memajukan bangsanya. Di Kelurahan Mangunharjo hanya terdapat satu sekolah dasar, tepatnya di desa Pecangkringan. 

Sekitar tahun 1970 s/d 1990an Kelurahan ini mempunyai dua sekolah dasar yaitu SDN I Mangunharjo di desa Pecangkringan dan SDN II Mangunharjo di desa Bulupayung. Karena SDN II sudah tidak ada lagi maka namaya cukup dengan SDN Mangunharjo. SDN II Mangunharjo pada tahun 1997 resmi telah ditutup dengan berbagai alasan.

Sebelum SDN II lahir SDN ini mendidik semua anak-anak satu kelurahan, Seiring dengan gencarnya program wajib belajar 6 tahun maka berdirilah SDN II. Saya sempat merasakan nikmatnya sekolah di SDN ini walaupun hanya kelas satu. Masih terbayang saat itu saya duduk bertiga dalam satu kursi panjang bahkan kadang 4 anak. dengan dinding anyaman bambu sebagai penyekatnya. 

Sekolah ini banyak meninggalkan kenangan yang tidak pernah dilupakan buat saya dan anak-anak Desa Bulupayung tentunya. Disinilah awal saya bersekolah belajar menulis, membaca dan berinteraksi dengan teman dan guru. Setiap pulang sekolah saya dan teman-teman bergerombol berjalan kaki tanpa alas kaki kadang disetiap perjalanan mampir kesawah hanya sekedar memetik buah padi yang belum mekar untuk di santapnya. Pada saat musim kemarau mencari jangkrik dengan seragam lengkap masih menempel di badan.Yang pada akhirnya tahun 1978 saya dipindahkan ke sekolah baru SDN II Mangunharjo yang berada di desa Bulupayung.

Walaupun sudah pindah ke SDN II ikatan kekeluargaan masih terjaga dengan baik terbukti setiap ada kegiatan atau pertunjukan hiburan selalu diadakan bersama antara SDN I dan SDN II. Buat saya pribadi tidak ada bedanya kedua sekolah tersebut, mungkin karena Bapak saya saat itu masih menjadi guru di SDN I jadi tidak ada pengaruhnya saya sekolah di SD II, karena hampir setiap minggu ke sekolah SDN I.

Pada tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana perekonomian dan pembangunan desa masih sangat lamban, kesejahteraan guru juga bisa di ukur berbeda dengan sekarang kesejahteraan guru mengalami peningkatan yang luar biasa. Maka tidak heran saat itu sering Bapak saya membawa oleh-oleh pisang ambon dari kebun pekarangan sekolah SDN I. Atau bahkan pernah memanen kayu hasil tebangan dari pohon sekitar sekolah untuk dibawa pulang untuk dijadikan kayu bakar memasak. Yang memang pada saat itu pekarangan SDN I ditanami berbagai tanaman seperti pisang, pepaya dan kelapa.
SDN Mangunharjo
Itu dulu, berbeda dengan sekarang seiring waktu sekolah SDN Mangunharjo tumbuh menjadi sekolah yang unggul, dambaan dan kebanggaan setiap anak di wilayah Mangunharjo. Bangunan gedung yang mewah, dengan gapura masuk yang menawan menjadi nilai lebih. Geografi yang strategis di tengah-tengan wilayah kecamatan Adimulnyo dengan jalur lalu lintas wisata SDN ini nampak anggun menghiasi sisi jalan utama kecamatan.

Begitulah sekelumit tentang sekolah dasar negeri Mangunharjo kecamatan Adimulyo kabupaten Kebumen, Sekolah yang pernah membimbing saya walaupun tidak lama tetapi masih ku ingat deretan nama guru yang selalu membimbingku seperti Bapak Wasio, Bapak Tuslan, Bapak Sudarjo, Bapak Sutarno, Bapak Marsudi, Bapak Jaelani, Bapak Salimin, Bapak Suyudi dan yang sangat teristimewa untuk Bapak Turiman yang luar biasa buat saya .... Majulah terus SDN Mangunharjo.. !!!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar