Sabtu, 29 Oktober 2011

Gunung Cemara Karanganyar Kebumen



Saat aku pulang kampung tidak lupa menyempatkan jalan-jalan ke tempat di mana aku sekolah SMP hingga SMA dulu. Begitu banyak  kenangan  yang bisa di ingat, ketika saya berdiri di halaman sekolah tampak terlihat dari jauh gugusan pegunungan yang dalam pelajaran Geografi sering di sebut pegunungan Serayu. Mulailah pikiranku menerawang ke masa lalu karena di gugusan itu terdapat tempat dimana dulu sering saya datangi baik dengan sesama teman sekolah maupun teman sekampung, Gunung Cemara namanya.

Gunung Cemara yang letaknya di sebelah utara kota Karanganyar Kabupaten Kebumen adalah nama suatu bukit di atas pegunungan yang sangat elok pemandanganya yang tingginya sekitar 600 m, terdiri dari dua bukit kembar. Tetapi dikalangan teman-teman saya dan mungkin juga masyarakat sekitar lebih suka menyebutnya dengan Gunung Cemara. Pegunungan yang merupakan wilayah gugusan pegunungan Serayu yang membentang dari Kabupaten Magelang hingga Sungai Serayu.

Pada waktu saya masih sekolah di kota tersebut termasuk sering, saya pergi ke sana di Gunung Cemara yang pada masa itu sekitar tahun 1980 an masih sangat indah dan mempesona. Sepanjang perjalanan di tumbuhi berbagai macam tumbuhan khas pegunungan tak terkecuali pohon cemara yang menjadi ciri khasnya. Dengan dilengkapi suara germricik air pegunungan yang dingin nan jernih dari selokan kali kecil (kalen) di sisi kiri/kanan jalan. Dengan jalan yang lebernya sekitar satu meter, air inilah yang di manfaatkan penduduk sekitar untuk keperluang sehari-hari.
                                                                                                   
Sesampainya di puncak Gunung Cemara kita akan di suguhi pemandangan pegunungan yang indah dengan angin yang sejuk mengalahkan terik matahari yang menyengat dan suara gesekan daun cemara yang menghasilakn musik alam serta perbukitan yang saling menjulang membuat enggan untuk segera turun gunung. Tidak kalah menariknya bila kita melihat ke arah bawah pegunungan terlihat jelas keindahan perkampungan hijau kota Karanganyar yang sesekali melintas kereta api laksana Ular yang sedang meliku-liuk. Serta gugusan pegunungan kapur yang membentang dari kota Gombong hingga Karangbolong.

Apabila berjalan berkeliling, di puncak sebelah timur akan dijumpai air terjun, orang sering menyebut dengan nama Curug Suruhan, airnya sangat jernih dan dingin, curug ini sering di manfaatkan pengunjung untuk sekedar cuci muka atau bahkan untuk mandi. Tak jauh dari curug tersebut terdapat semacam kolam atau sendang yang lumayan dalam sekitar 10 m, menurut cerita dulu ada binatang Pelus semacam sidat/belut besar karena tidak sesuai ukuran normal. Tetapi sekarang binatang itu tidak nampak lagi.

Bukan berarti di tempat tersebut cuma ada pohon cemara saja banyak kita jumpai jenis pohon seperti pohon mahoni yang terkenal pahit buahnya, sangat baik untuk pengobatan. Ada juga pohon bambu kecil para penduduk sekitar sering memanfaatkan untuk bahan membuat seruling. Bagi anak-anak di jadikan sebagai alat mainan seperti membuat tulup semacam sampit dengan pelurunya dari kertas basah atau beras dan kacang tanah atau juga mata anak panah. Bahkan banyak di jumpai pohon kepel yang buahnya memenuhi hampir seluruh batangnya, rasanya manis kalau udah matang.

Bagi yang tidak sempat membawa bekal makanan jangan kuatir akan kelaparan atau haus. Di puncak Gunung Cemara, penduduk sekitar membuka warung yang menjajakan makanan kecil yang cukup sekedar menghilangkan lapar seperti pecel, bakso, lontong, bakwan, tahu brontak (tahu isi), tempe goreng dan minuman seperti es cendol, es dawet tak lupa air gula aren.

Walaupun Gunung Cemara termasuk daerah yang jauh dari pusat kota tetapi banyak penghuninya. Penduduknya kebanyakan bercocok tanam terutama menaman singkong, buah buahan, sayuran khas pegunungan. Juga memanfaatkan batu cadas untuk pembuatan tungku api atau coek (tempat pengulekan) lengkap dengan mutunya (buat mengulek). Yang kesemuanya akan di bawa turun gunung dengan berjalan kaki di jual ke kota Karanganyar.

Sudah lama saya tidak pergi kesana...kalau ada kesempatan ingin rasanya napak tilas kesana sambil membangkitkan kenangan lama. Kalau dulu saya naik sepeda ontel dari rumah menuju Desa Candi masih wilayah Kecamatan Karanganyar. Di teruskan berjalan kaki ke puncak Gunung Cemara tentunya sepedanya di titipak ke penduduk desa tersebut. Bisa juga di tempuh lewat samping hotel Aman Karanganyar dengan menyusuri sungai menaiki sepeda ontel, setelah menitipkan sepeda di rumah penduduk di kaki gunung, baru jalan kaki menuju puncak.

1 komentar:

  1. Bisakah potensi gunung Cemara dikembangkan jadi tempat wisata seperti pesona kayangan,saya asal dari bodebwetan Wonorejo kecamatan Karanganyar kebumen saat ini tinggal di bandung

    BalasHapus