Desa Bulupayung adalah desa yang masuk wilayah kelurahan Mangunharjo kecamatan Adimulnyo Kebumen. Banyak cerita tentang desa ini salah satunya adalah banyaknya makam tua di sisi utara membentang dari barat hingga timur. Dari deretan makam yang ada terdapat tiga makam tua yang mempunyai sejarah bagi penduduk desa Bulupayung. Kalau kita urut dari timur yaitu makam P. Joyo Kusumo kemudian ditengah P. Trenggono dan Nyai Maduretno disebelah baratnya makam Siti Sundari. Mereka masih satu keluarga.
Dari ketiga makam tersebut hanya makam P. Joyo Kusumo yang tidak diketahui kisah hidupnya dibanding dengan kedua makam lainya. P. Joyo Kusumo adalah anak laki-laki dari P. Trenggono dan Nyai Maduretno. P. Trenggono adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang singgah dihutan yang nantinya hutan tersebut konon sebagai cikal bakal desa Bulupayung.
Kesan pertama yang saya dapat dari komplek makam ini adalah tidak terlalu seram karena memang area ini tidak lagi digunakan. Yang ada hanya deretan tanaman pisang yang berbaris rapi nampak bahwa tanaman tersebut belum lama. Dibelakang makam P. Joyo Kusumo adalah persawahan dengan latar belakang desa Banyuroto.
Tahun 1980-an ketika saya kecil dulu area yang sekarang dijadikan kebun pisang adalah lapangan Volly yang setiap sore hari ramai digunakan dan untuk tempat bermain anak-anak kecil seperti main karet, petak umpet, main sepeda atau hanya sekedar duduk-duduk ngobrol saja.
Begitulah sedikit cerita tentang makam-makam tua di desa Bulupayung. Sampai sekarang makam tersebut masih dianggap keramat itu terbukti dengan masih segarnya gundukan bekas bakar kemenyan dan bunga mawar, melati terutama pada hari-hari besar Islam makam ini selalu dikunjungi orang untuk berjiarah (nyekar istilah warga setempat) atau pada saat orang akan melaksanakan hajatan keluarga.
Saya sebagai orang yang terlahir di desa ini merasa bangga bukan karena keberadaan makam ini yang katanya seram tetapi di balik itu ada kisah yang mempunyai nilai sejarah. Benar atau tidaknya kisah tersebut itu tergantung kita dalam menilainya yang penting jangan sampai menjadikan kita berubah syirik.
Asal Mula Nama Desa Bulupayung
Bulupayung - Kebumen ....
Paguyuban Bulupayung & Duduhan
Makam P. Trenggono dan Nyai Maduretno di Desa Bulupayung