Obyek Wisata di Kabupaten Kebumen, cukup banyak
aneka ragamnya. Ada obyek
wisata Pantai atau laut, Goa,
Waduk atau bendungan, Wisata Kebumen
dan yang terakhir adalah Pemandian Air Panas Krakal. Obyek Wisata ini bisa dikatakan sebagai
Wisata Medis, karena orang yang datang ke tempat tersebut tidak sedikit punya tujuan untuk berobat, khususnya penderita penyakit kulit.
Kalau
dari arah Jakarta, sesampainya di
simpanglima Sokka, lurus saja, ikuti jalan bus kota, sampai pertigaan
antara jalan sarbini dengan tentara pelajar, kemudian lurus
ke arah timur, nanti ada pertigaan pertama, belok kiri, maka akan sampai ke obyek wisata Pemandian Air
Panas Krakal. Jarak tempuh kurang lebih
dari kota Kebumen 8 km.
Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten
Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Bila berkunjung ke sini
Anda akan merasa pijitan air hangat Krakal yang bertemperatur 39° C – 42° C, 86° F – 104 °F. Air Krakal
juga dapat menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.
Mengingat tempat wisata ini tempat pemandihan dengan
tujuan utama medis maka pengelola membagi dalam dua tempat pemandihan yaitu,
untuk pengunjung biasa (tidak menderita penyakit) dan untuk pengunjung yang
khusus mempunyai penyakit kulit. Agar penyakit tersebut tidak menular
kemana-mana.
Kandungan yang terdapat dalam Pemandian Air Panas Krakal
yaitu : Sulfat (SO4 1236 mg/1. Kesadahan 320,3 ED. Anmonia (N) 3,9 mg/1. Ph
8,9 mg/1. Tembaga (CU) 0,2 mg/1. Flourida (F) 0,7 mg/1. Nitrat & Nitrit 0,7
& 0,0 mg/1. Kebutuhan Biologi akan Oksigen 4,6 mg/1.
Selain
itu alam sekitar Pemandian Krakal juga sangat asri. Sebelah barat ada lapangan
yang bisa di gunakan untuk sarana perkemahan. Untuk kulinernya, sama dengan tempat wisata lainya di kabupaten
Kebumen, seperti bakso,
mie ayam, nasi rames, dan minumannya ada es teh, es jeruk, es kelapa muda, dan
soft drink. Munkin Cuma ada
satu yang tidak ada di obyek wisata lainnya di kebumen, yaitu tahu krakal. Tahu
krakal dibuat dari kedelai hitam, ada juga dari kedelai putih, yang rasanya tidak kalah dengan tahu Sumedang,
karena cita rasanya yang menggoda selera, apalagi dimakan setelah mandi., mmmmm....guyih....
Bila yang gemar olahraga
panjat gunung, di sini juga
tersedia, pegunungan indrakila namanya.
Pegunungan ini merupakan yang tertinggi di kabupaten Kebumen.
Sangat cocok
untuk yang suka hobby naik gunung,
silahkan mencoba tantangan yang diberikan oleh alam yang
masih prawan dan elok pemandangannnya.
Pemandian
Air Panas Krakal ini, punya cerita
sendiri. Konon, tempat
tersebut ditemukan oleh seorang penggembala sapi. Hanya saja, siapa nama
penggembala tidak di ketahui.
Waktu itu kawasan tersebut
masih berupa Hutan Belantara. Dalam
kelelahan menggembala sapinya ini, ternyata hewan kesayangannya menuju sebuah
tempat berupa belik yang akhirnya
digunakan untuk minum oleh sapi-sapi gembalanya itu. Cukup aneh di tengah hutan ada bilik, punya
siapakah gerangan ?
Penemuan tersebut dilaporkan pada Kepala Desa
setempat. Menurut catatan, penemuan terebut pada tahun 1901. Kemudian, tempat
belik yang mengandung air mujarab ini oleh Pemerintah Belanda dibangun, yakni
tahun 1905, atau empat tahun setelah penemuan belik tersebut.
Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, tempat
tersebut kemudian dijadikan sebuah tempat
wisata. Tentu, bangunan Belanda
sudah tak banyak yang nampak di sini, tetapi masih terlihat sebuah sumur yang
cukup lebar. Sumur tersebut setiap tahun dikuras untuk menjaga kebersihan sumur.
Di
dalam sumur tersebut terdapat banyak sekali uang logam yang memang dimasukkan
oleh pengunjung Krakal. Kepercayaannya, setiap habis mandi di tempat tersebut
harus membuang uang logam di sumur tua ini yang tentu saja airnya juga sama
dengan air di belik tempat tersebut....mmm....yaaah.. masih ada sedikit unsur Syiriknya...
Sumur tua ini mempunyai kedalaman 5 meter. Sedang
dua buah belik yang berada di sebelah baratnya, kedalamannya hanya 0,5 meter
dan pengurasannya setengah tahun sekali. Untuk keperluan tersebut ada sesaji
khusus, yakni berupa ayam jago putih dan bebek jantan putih dengan tamu
undangan 50 orang. Semoga aja
tujuanya agar pengunjung lebih banyak bukan karena tujuan lain...nanti malah timbulnya
Syirik.......
.
.
Air
di tempat tersebut tak pernah kering sekalipun musim kemarau datang
berkepanjangan. Air mujarab di Pemandian
Krakal ini tetap berisi dan siap bila ada yang akan menggunakan untuk mandi.
Air akan surut sedikit, bila pengunjung tersebut cukup padat. Seperti saat musim Lebaran tiba.
Sebetulnya
pemugaran obyek wisata Pemandian Air Panas ini sudah dilakukan sejak jaman
pemerintahan Arung Binang atas prakarsa
Pangeran Juru yang didukung oleh pengawal kraton serta didukung oleh rakyat
maka Pemandian Air Panas itu dibangun. Kemudian pada tahun 1901 Raja Kartosuro
atau Ayahanda Pangeran Juru menyerahkan pengelolaannya kepada Residen Kedu yang
selanjutnya ditugaskan kepada suatu bidang yang disebut “Veregening Ter
Explorahe Younderzek Van Varme Bronen” dan pelaksanaan pembangunannya dimulai
tanggal 10 Januari sampai dengan 25 Desember 1905.
Pelaksanaan
pembangunan ini tak lupa mendapat bantuan dari para ahli kimia Indonesia dan
seorang dokter Tionghoa yang ikut menyelidiki keadaan airnya. Mula-mula banyak
sekali pengunjung yang ingin melihat dan membuktikan secara langsung tetapi
sayang pada tahun 1930 Belanda masuk ke Daerah Krakal. Baru
setelah meninggalkan Indonesia pada tahun 1939 keadaannya pulih kembali dan
Pemandian Air Panas itu diperbaharui pada tahun 1982 dan dibangun secara lancar
dan sampai sekarang telah mengalami beberapa kali pembangunan/ renovasi yaitu
pada tahun 1999 direnovasi semula kamar ekonomi menjadi kamar VIP sejumlah 6
(enam) kamar.
.
.
.
Pada tahun 2001 mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah dan dana APBD Kebumen antara lain untuk renovasi kamar mandi dan bangunan berupa ruang tunggu, ruang lobi, pembuatan kios, tempat parkir dan pemacingan serta perbaikan jalan didalan objek wisata.
.
Pada tahun 2001 mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah dan dana APBD Kebumen antara lain untuk renovasi kamar mandi dan bangunan berupa ruang tunggu, ruang lobi, pembuatan kios, tempat parkir dan pemacingan serta perbaikan jalan didalan objek wisata.
.
Pemandian Air Panas
ditemukan oleh seorang Penggembala yang diawali hewan gembalanya sering
hilang,namun beberapa saat kemudian muncul kembali dan anehnya hewan hewan
gembalanya yang semula menderita penyakit setelah kembali ternyata sudah
sembuh.
Karena penasaran dan rasa ingin tahunya, Penggembala itu membuntuti hewan
gembalanya yang masuk kearah semak belukar dan ternyata disemak belukar
tersebut terdapat mata air yang rasanya asin dan panas
Kemudian Pemandian Air
Panas Krakal mulai dikenal oleh masyarakat sebagai pemandian yang dapat
menyembuhkan berbagai penyakit kulit, diawali ketika salah seorang putra
bangsawan dari Kartosuro yang bernama Pangeran Juru. Beliau telah
bertahun-tahun dari kecil hingga menginjak masa remaja mendapat musibah yaitu
menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Sudah berbagai jalan ditempuh untuk
mengobati Pangeran Juru tetapi hasilnya tidak memuaskan, padahal penyakit tidak
begitu aneh hanya koreng saja.
Karena penyakit
tersebut sangat menjijikan maka Pangeran Juru dijauhi oleh teman-temannya
bahkan hinaan dan ejekan sudah menjadi makanan setiap hari dan dia juga sering
menangis bersedih dan akhirnya Pangeran Juru menjadi rendah diri.Putra
bangsawan ini dan juga kedua orang tuanya sudah putus asa karena penyakit yang
diderita anaknya tidak kurun sembuh. Satu-satunya jalan hanya memohon kepada
Tuhan agar memberi petunjuk dan jalan serta ketabahan.
Pada suatu malam Pangeran Juru bermimpi
bertemu dengan
seseorang yang tidak mempunyai wujud tetapi terdengar suaranya. Ia memberikan
petunjuk kepada Pangeran Juru bahwa kalau ingin sembuh dari penyakit yang
dideritannya Pangeran Juru harus mandi dengan air, tetapi air itu lain daripada
yang lain. Air itu asin rasanya, panas/ hangat dan harus diminum. Untuk
mendapatkan air itu harus menelusuri ke Utara dan jangan berhenti sebelum menemukannya.
Keesokan harinya Pangeran Juru mengadukan mimpinya kepada ayahnya, setelah
mendengar berita dari anaknya maka ia segera memerintahkan kepada bawahannya
untuk bersiap-siap dan berangkat untuk mencari air yang diceritakan oleh
Pangeran Juru.
Siang malam
berjalan, tidak terasa mereka
telah berbulan-bulan menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, kadang mereka
mencabut senjata untuk menghadapi binatang-binatang buas dan kawanan perampok
yang menghadang mereka karena pada waktu itu Daerah Kebumen masih sangat
menyeramkan. Setelah melalui perjalanan yang sangat melelahkan akhirnya
rombongan menemukan sumber air itu dan setelah Pangeran Juru sembuh dengan cara
mandi berendam kurang lebih 15 menit dan meminum airnya sedikit.
Atas permintaannya
dibuatlah sumur pada letusan-letusan kecil diparit
tersebut dan dibuatlah gubug sederhana didekatnya, parit yang tadinya berada
ditempat letusan-letusan sekarang sudah dipindah ke Selatan dijadikan batas
antara Desa Kalirancang dengan Desa Krakal. Mata airnya tepat di Desa Krakal
hampir berbatasan dengan Desa Kalirancang, di kanan kiri parit tersebut diberi
nama “Kalisinan“ yang sampai sekarang ini dijadikan nama sebuah
dukuh di Desa Kalirancang. Dengan banyak orang mengenal ini, kemudian di kenal
dengan nama “Banyuanget” sampai sekarang.
Animisme daerah itu masih berkembang dan
penduduk di daerah itu yang masih sering melakukan sesaji, membakar dupa. Tak
kalah penasarannya juga dikalangan Istana Kartosuro ramai diperbincangkan
masalah air panas sehingga para sentana ingin membuktikan tentang hal itu dan
berturut-turut Sentana Kartosuro yang berkunjung ketempat itu
antara lain, Pangeran
Cokro Negoro, Pangeran Cokro Atmojo,
Pangeran Sunu Proyo
dan BRA.Cokro Darsono.
Bagi anda yang kebetulan
singgah di kabupaten Kebumen kurang lengkap kalau mengabaikan tempat ini, saya
yakin banyak tempat yang serupa dengan Pemandian Air Panas Krakal, tapi yang
ini punya keistimewaan yang berbeda. Ga... percaya ?, silahkan buktikan
sendiri.
kabarnya dah ada kolam renang ya?
BalasHapushttps://ameliaanggraini.com/profile-amelia-anggraini/
salah satu obwis idaman
BalasHapus