CAGAR
ALAM GEOWISATA KARANGSAMBUNG
Sobat..., pasti tidak asing lagi dengan batu. Batu
merupakan benda keras yang banyak manfaatnya dari mulai sekedar buat mainan
hingga untuk bahan bangunan bahkan bisa di bentuk menjadi hiasan yang sangat
menarik. Itu semua bisa kita lihat di Desa Karangsambung. Menurut parah ahli
batu, jenis batu disini merupakan bebatuan jaman purba yang masih tersisa yang
berumur sekitar 120 juta tahun. Konon bebatuan ini punya andil besar dalam
terbentuknya pulau Jawa bahkan benua Asia dan Australia... ga percaya ? sama,
awalnya saya juga begitu...
Kabupaten Kebumen memang tidak ada habisnya soal tempat
wisata beruntung sekali saya di lahirkan di daerah ini. Daerah yang kaya akan
potensi alam yang sangat potensial sebagai tujuan wisata. Wilayah yang terdiri
dari daerah pegunungan di sebelah utara dan baratnya serta bagian selatan
terbentang samudera Indonesia. Maka tidak heran wilayah ini melahirkan
tempat-tempat eksotis, sebut saja seperti, obyek wisata Goa Jatijajar, Goa
Petruk, Pantai Logending, Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pemandian Air
Panas Krakal serta masih banyak tempat obyek wisata lainnya. Begitu pula tempat
Geologi/Batuan bernama Karangsambung juga tidak kalah menarik. Karena
itu, tak mengherankan bila ada yang menyebut berwisata ke Kebumen merupakan
jenis wisata alam (nature Tourism).
Desa Karangsambung,
merupakan laboratorium alam dan monumen geologi yang letaknya di daerah Pegunungan
Serayu Selatan, Jawa Tengah, termasuk wilayah kabupaten Kebumen. Kawasan yang telah mengalami pengerosian ini, luasnya
sekitar 300 Kilometer persegi. Letaknya sekitar 19
km sebelah utara kota Kebumen,
jalan yang beraspal, sedikit berkelok-kelok mengikuti alur sungai Luk Ulo disisi baratnya.
Kita
bisa menikmati pemandangan alam yang mempesona, perpaduan
antara sungai, perbukitan batu dan hamparan sawah. Sekedar info, sungai Luk Ulo merupakan sungai terbesar di kabupaten Kebumen,
pada jaman dahulu sungai ini dijadikan batas wilayah kekuasaan dua kerajaan
besar yaitu, Kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Di sisi timur sungai menjadi
daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit sedang Kerajaan Pajajaran menguasahi
wilayah sebelah barat sungai Luk Ulo. Sungai ini seringkali dimanfaatkan untuk
penambangan batu, yang dikenal dengan nama batu Lukulo.
Selain dimanfaatkan untuk penghias taman, beberapa jenis batu yang terdapat di
sungai ini sering pula dimanfaatkan sebagai batu hias atau akik.
Dengan panorama alam pegunungan yang begitu menawan yang
tidak kalah eloknya dengan wisata Batu di Malang, Puncak di Bogor atau Brastagi
di Medan Serasa menonton sebuah teater
di alam terbuka. Kawasan Karangsambung ini
dikelilingi gunung-gunung yang menjulang sampai ketinggian 523 meter di atas
permukaan laut. Di antara rangkaian gunungnya, sering dijumpai lembah-lembah
sempit memanjang. Di pagi hari, kita bisa melihat gunung-gunung berbentuk
runcing (prismatic irreguler), laksana bongkahan
raksasa yang terpotong-potong oleh lembah yang sempit. Mungkin karena itukah
kawasan ini disebut karangsambung, entahlah itu cuma tebakan saja.
Berwisata
ke Karangsambung, merupakan bentuk wisata yang khas, berbeda dengan berwisata
ke obyek-obyek lain, karena lebih condong bersifat wisata ilmiah (geo wisata). Berikut sekelumit tentang wisata di Karangsambung, semoga
saja menjadi rujukan bagi yang gemar jalan-jalan.
Bila anda ingin melihat dan ingin tahu
wujud batuan dasar samudera, batuan dasar pulau Jawa yang terangkat, bekas-bekas
tumbukan, aneka cindera mata dari batu mulia beserta penjelasan ilmiahnya.
Itulah antara lain yang bisa ditawaran
oleh obyek wisata ini. Yuuuk.. bila
anda punya waktu, sempatkan datang ke Karangsambung Kabupaten Kebumen. Sebab
tidak sedikit para wisatawan mancanegara begitu antusias untuk mengenal
dari dekat “taman
batuan alam”
yang konon merupakan taman geologi yang terlengkap di Asia Pasifik. Jadi,
apakah kita harus kalah semangat keingin
tahuanya dengan bangsa lain
terhadap kekayaan milik kita sendiri.
Di Karangsambung akan mendapat jawaban tentang keunikan berbagai macam bentuk batu, melihat contoh
batuan, proses pembuatan kerajinan batu mulia yang siap jual, preparasi batuan dan analisa/uji mutu
serta pemaduan ke beberapa lokasi batuan yang sangat penting bagi dunia ilmu
pengetahuan yang bisa di gali.
Kawasan
Karangsambung, bisa dikatakan bagaikan
suatu monumen atau taman batuan hasil evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar
120 juta tahun
yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini bisa dijumpai bukti-bukti batuan
hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan Lempeng Benua Eurasia.
Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih 312 km ke arah selatan
di dasar Samudera Indonesia.
Disini bisa dijumpai aneka ragam batuan, baik batuan
beku, sedimen dan metamorf, yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi
benua yang terbentuk, kesemuanya tercampur aduk dengan 'deformasi' yang kuat.
'Morfologi' nya merupakan hasil interaksi antara batuan, struktur geologi dan
proses erosi, yang mencerminkan suatu 'pembalikan topografi', sehingga
membentuk rangkaian gunung melingkar dengan lembah memanjang di tengahnya,
menyerupai tapak kuda.
Daerah ini sejak tahun 1963 telah
dipergunakan untuk praktek lapangan para mahasiswa geologi di Indonesia.
Kemudian pada tahun 1964 didirikan Kampus Geologi Lapangan yang kemudian pada
tahun 1987 disempurnakan menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Laboratorium Alam
Geologi Karangsambung - LIPI dengan SK Ketua LIPI Nomor 837/Kep/A.5/87, tanggal
8 Mei 1987.
Saat ini, beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPN 'Veteran' Yogyakarta,
UNPAD Bndung IPB Bogor, UNISBA, UN Yogyakarta, Semarang dan Jakarta, serta
program Diklat PPTP secara regular memanfaatkan fasilitas yang ada. Beberapa
organisasi geologi internasional seperti GEOSEA, CCOP, IPA, dan IGCP dengan
ahli kebumian dari berbagai negara seperti Inggris, Perancis, Amerika dan
Jepang, kerap datang ke Karangsambung. Di samping itu, berbagai organisasi
kebumian, peserta seminar kebumian, para pendidik dan siswa mulai dari SD
sampai SLTA, juga sering mengunjungi Karangsambung.
Kawasan
ini pun dilengkapi dengan fasilitas pendukung lain yang sudah memadai, seperti
gedung pertemuan, ruang kuliah, perpustakaan dan wisma/tempat
penginapan ber AC yang
menampung 100 orang termasuk layanan katering dan sarana olah raga, workshop kerajinan batumulia, serta areal parkir yang
cukup luas.
Tempat
yang disebut juga Cagar Ilmu Pengetahuan Geologi Nasional. Jadi tak cuma
kegiatan geowisata, tapi juga ada pengembangan dan penelitian bebatuan,
melakukan konservasi wilayah yang mengandung bebatuan dan fenomena geologi
bernilai ilmiah untuk kepentingan pendidikan. Jadi tak heran banyak bertemu dengan para
peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang sedang melakukan penelitian,
selain dengan para turis lokal dan mancanegara.
Untuk
yang tak biasa berwisata ke tempat yang dikelola UPT (Unit Pelaksana Teknis)
Balai Informasi dan Konservasi Kebumian – LIPI seperti ini, tak perlu bingung.
Karena di sini juga, bisa ikut mendengarkan ceramah ilmiah serta diskusi yang digelar sebelum kunjungan
ke lapangan dan melihat koleksi batuan serta proses pembuatan batumulia.
Jangan
sungkan
bertanya, para ahli disini akan
memberi penjelasan yang
lengkap. Karena disini banyak jenis bebatuan
dengan berbagai nama. Ada Basalt, Gabro, Rijang,
Konglomerat, Serpentinit, Sekis Mika, Gneis, dan masih banyak lagi macamnya. Juga akan dijelaslan tentang berbagai macam batuan tua
dan proses pembentukannya, hingga di ajak menyusuri
sungai yang memberikan gambaran tentang proses dinamika bumi.
Proses
tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah
paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia. Bahkan, menurut salah seorang
peneliti, jika menurut luas wilayahnya, kelengkapan koleksi batuan di
Karangsambung ini juga terbesar di Asia.
Sebagai pelengkap
perjalanan wisata Anda ke Karangsambung, Anda pun bisa mendapatkan aneka
cinderamata yang tentu saja khas daerah ini, sesuai dengan obyek dan potensi
yang ada. Yaitu, aneka jenis bentuk batu
akik
yang sangat menawan dan tentunya
souvenir
lainnya.
Bagi sobat semua yang menyukai pelajaran Geologi atau bagi Bapak-Bapak dan Kakek-Kakek yang suka mengoleksi batu
akik di jari tanganya silahkan datang ke Desa Karangsambung Kabupaten Kebumen
siapa tau bisa menambah koleksi cincinnya..