Musibah & Ujian adalah satu hikmah di mana kita tidak tahu kecuali Allah Subanallah Ta'alaa. Kita sebagai insan bernama manusia harus bersyukur dengan apapun juga ujian yang kita lalui ataupun kita rasakan. Belakangan ini bangsa Indonesia banyak mengalami berbagai macam cobaan diantaranya bencana Alam baik mulai dari Tanah lonsor, banjir, letusan gunung ataupun musibah akibat keteledoran manusia itu sendiri seperti Tragedi semburan Gas di Porong Sidoarjo Jawa timur.
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, Kita mesti tabah menjalani, Hanya cambuk kecil agar kita sadar, Adalah Dia di atas segalanya..Anak menjerit-jerit, asap panas membakar, Lahar dan badai menyapu bersih, Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat, Bahwa kita mesti banyak berbenah. Memang, bila kita kaji lebih jauh, Dalam kekalutan, masih banyak tangan, Yang tega berbuat nista… oh..,Tuhan pasti telah memperhitungkan, Amal dan dosa yang telah kita perbuat, Kemanakah lagi kita kan sembunyi, Hanya kepadaNya kita kembali, Tak ada yang bakal bisa menjawab, Mari, hanya tunduk sujud padaNya. Kita mesti berjuang memerangi diri, Bercermin dan banyaklah bercermin, Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, Berusahalah agar Dia tersenyum… oh..,Berubahlah agar Dia tersenyum...
Itu gambaran sedikit syair lagu Untuk Kita Renungkan oleh Ebiet G Ade. walau itu hanya sebuah syair lagu tetapi kita bisa ambil maknanya.
Semua itu menjadikan intropeksi diri apa dan bagaimana kita menghadapinya. sesungguhnya, yang menjadikan hidup itu berwarna adalah “COBAAN”. dimana cobaan itu bisa melemahkan kita atau justru menguatkan kita. Sabar adalah salah satu cara dalam menghadapi cobaan yang menimpa. kemudian cukupkah hanya dengan sabar? kemudian tidakah mengusahakan sebuah solusi? Sabar dan solusi merupakan satu kesatauan yang berjalan beriringan. Justru dengan sabar, dengan sendirinya kita akan memikirkan solusi yang tepat untuk masalah yang kita hadapi. Lalu mengusahakannya selesai tanpa kehilangan sabar tadi. “innamal ‘usri usro” sesungguhnya di setiap kesulitan itu ada kemudahan.
karena kebaikan yang tiada kejelekan adalah bersyukur ketika sehat wal afiat serta bersabar ketika diuji degan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai keni’matan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya. Rosul sendiri pernah berkata "Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih besar daripada menahan al-hilm di kala marah dan menahan kesabaran ketika ditimpa musibah.”
Tentang “MUSIBAH” ada banyak pilihan:
MUSIBAH=UJIAN
MUSIBAH=AZAB
MUSIBAH=AMPUNAN (kasih Allah)
Musibah itu relatif, tergantung dari sudut pandang yang tertimpa. ketiga-tiganya benar. tergantung kita memndangnya sebagai ujian, azab, atau pertanda bahwa Allah sayang kepada kita dengan mengampuni dosa kita dengan membalasnya di dunia sehingga kita pada saat kita kembali di sisi-Nya dalam keadaan bersih. “Allah sesuai persangkaan hamba-Nya” dalam hal ini.
Semoga kita menjadi semakin bijak dalam menyikapi setiap masalah kita dan mensyukuri setiap Rizki yang di dapat terlebih lagi tiap kubik Oksigen yang terhirup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar