Bila anda meyukai wayang kulit
pasti tidak aneh dengan nama tokoh ponokawan anak Ki Semar yaitu Petruk, dalam
tokoh tersebut petruk di gambarkan mempunyai tubuh tinggi dengan perut sedikit buncit
dengan hidung dan dagu panjang dan rambut di kuncung ke atas. Dalam cerita
pewayangan Petruk ini mempunyai banyak akal Dia anak dari lelembut bernama Banaspati
yang kemudian diambil anak oleh Ki Semar.
Di Kabupaten Kebumen tepatnya
di Dukuh Mandayana Desa Candirenggo Kecamatan Ayah sekitar 4,5 km dari
Jatijajar menuju ke arah selatan terdapat obyek wisata yang di namai persis
dengan ponokawan tersebut yaitu Goa Petruk.
Menurut catatan Doktor Koo, seorang
pakar Goa dari luar negeri mengatakan, bahwa Goa
Petruk ini merupakan Goa terindah di seantero Nusantara, “masa sih.., lah..ko
bisa ?” makanya Doktor Koo ini meminta agar
Goa tersebut tetap dijaga kealamiannnya. Bahkan, untuk
diterangi dengan listrik, juga tak diperkenankan. wualah tambah meddeni ...... (tambah menakutkan).
Kalau pernah masuk ke dalam Goa ini mungkin anda sepakat
dengan saya bahwa pemandangan di dalamnya sangat luar biasa menajubkan, dalam Goa
tersebut sebetulnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu ; Yang
pertama atau di lantai I hanya terdapat kelelawar yang berterbangan ke sana
kemari dan bau kurang sedap. Sangat wajar karena
tempatnya memang nyaman buat binatang ini.
Bagian
kedua dalam lokasi tersebut diberi nama Goa Semar. Dalam Goa inilah kita akan disuguhi dengan
pemandangan dari bebatuan yang cukup indah dan mempesona. Bahkan ada yang
mengatakan, masuk Goa Petruk laksana melihat alam yang tiada taranya karena
terdapat batu stalaktit dan stalagmit yang mempesona dan menyerupai berbagai
bentuk.
Sedang bagian goa yang terakhir, disebut Goa Petruk, karena dalam Goa
tersebutlah sebetulnya terdapat batu yang mempunyai ujud seperti hidungnya
Petruk. Sayang, karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan
phosfat, hidung Petruk yang merupakan Logo dari Goa tersebut putus dan kini
sudah tak kelihatan lagi, mungkin di
bawa ke Belanda buat hiasan istana Belanda wajar di sana kan tidak ada
Petruk...
Bukan
si Petruk aja yang mempunyai lekuk tubuk molek dengan hidung mancungnya seperti gadis yang berusia duapuluh tahunan
tetapi kembaranya si Goa Petrukpun tidak kalah moleknya, dengan panoramanya
yang cukup indah. Untuk itu tidak heran
apabila wisatawan memerlukan waktu berjam-jam berada di Goa Petruk ini hanya untuk menggelengkan kepalanya
karena takjub, bukan karena pegel..
Orang telah banyak mendengar Goa
Petruk, tetapi masih sedikit yang singgah. Barang
kali, memang karena untuk masuk ke Goa ini diperlukan persiapan yang
cukup. Lagi pula, percuma kalau datang tidak berani masuk ke dalamnya, Cuma ngintip doang dari mulut Goa makanya tidak menemukan panorama yang luar biasa yang
terdapat di dalamnya. Kalau gitu anda harus percaya apa yang saya omongin
ini...
Memang di dalam
Goa yang mungkin terlihat cukup menakutkan, karena tak ada pijaran atau nyala
lampu seperti di Goa Jatijajar, atau Goa lain yang ada di Indonesia. Namun
pengunjung jangan khawatir, di sini tersedia Guide atau pemandu yang selalu
siap mengantar disertai dengan peralatan lampu yang memadai.
Bila
anda punya nyali untuk masuk ke dalam Goa Petruk anda akan menemukan
pemandangan yang sangat luar biasa indahnya, karena menurut Doktor Koo tadi,
Goa ini termasuk salah satu Goa terindah di Nusantara. Begitu memasuki mulut
goa, apalagi kalau masuk di Goa Semar yang dalam pewayangan dikenal banyak senyum ini,
memang goa ini mengajak kita untuk
senyum dan mengagumi. Makanya pemerintah kabupaten Kebumen
memberinya nama Goa Semar. Sebab, di goa tersebut orang akan tersenyum atau mungkin geli tapi asik, melihat
stalagtit dan stalagmit yang aneh-aneh...tapi awas jangan berfikiran jorok.
Batuan yang paling ujung di sini adalah batu yang
diberi nama Batu Payudara, atau orang menyebutnya sebagai batu susu. Hi..hi..hi..... sedikit porno tetapi
kenyataanya memang seperti itu bukan sekedar mencari popularitasnya saja.
Batuan stalagtit ini memang
berbentuk seperti putik-putik seorang wanita yang mempesona. Stalagtit ini bukan satu dua, tetapi
jumlahnya puluhan, sehingga orang sampai di ujung Goa Semar (goa kedua). Masih belum percaya ?
Selain
itu juga ada bentuk batu yang menyerupai berbagi macam bentuk seperti batuan
yang mirip sekali sebuah dasi, tak aneh bila ada yang menyebutnya sebagai Batu Berdasi. Selain berbentuk mirip dasi, nampak seperti goresan lukisan seorang
pelukis yang cukup ternama. Bahkan, mirip ada warna di sana-sini yang membuat
keindahan stalagmit batu berdasi ini, nampak sebuah lukisan yang cukup
berbobot, sepertinya bekas sebuah sapuan kuas yang begitu rapinya.
Selain
itu juga ada batuaan Stalagmit
yang menyerupai bentuk Gajah. Tentu
saja, Gajah di sini tidak liar. Gajah di sini bahkan terlihat nampak indah dan
mempesona. Sepertinya, kita memasuki sebuah Kebun Binatang yang khusus terbuat dari batu hanya untuk hewan
Gajah.
Memang
kurang lengkap kalau tidak melihat hidungnya si Petruk di sini, tapi apa boleh
buat hidung petruk sudah di rusak sama si meneer Belanda, karena mungkin hidung
mereka tidak boleh di saingi sama si Petruk..Tapi kita masih bisa
menyaksikan batuan stalagmit yang mirip Ki Lurah Semar dalam cerita pewayangan.
Semar yang sebetulnya merupakan perwujudan dari Dewa yang mengejo wantah ini
terlihat begitu menawan. Kenapa
bukan di namai Goa Semar yah...atau mungkin Goa Susu aja biar sedikit menjual ?.
Semakin kita masuk ke dalam Goa Petruk ini, kita
semakin penasaran dengan batuan yang begitu indah. Sebab, di sini terdapat pula
batuan yang mirip tempat tidur, atau pelaminan seorang pengantin baru. Ada lagi
batu yang menyerupai sebuah lumbung padi, sehingga batuan tersebut diberi nama batu lumbung.
Ada
bentuk batu yang sangat seram di Goa Petruk ini, kita melihat sebuah batu yang mirip
sekali dengan sebuah mayat yang tergeletak. Bukan hanya bentuknya, tetapi warna
dari batu tersebut tampak putih seperti layaknya kain kafan yang
membungkus sebuah mayat yang siap untuk dimakamkan. Hi..hi..hi...Tetapi itu hanya bebatuan tidak perlu ditakuti.
Bukan Goa Petruk, kalau tidak menyimpan sejumlah
bebatuan yang beraneka ragam bentuk yang begitu menawan, indah dan membuat
orang yang melihatnya berdecak-decak kekaguman. Bahkan, membuat orang enggan
keluar dari goa tersebut. Bukan tanpa alasan, karena dalam goa ini juga dapat terlihat adanya sejumlah sendang dan
air terjun yang bahkan airnya mirip busa.
Sambil berkeliling di dalam goa kita di sajikan irama musik dari air yang berjatuhan dari langit goa, begitu banyaknya air yang menetes sehingga membentuk alunan musik yang romantis wah... pas banget bagi pengunjung yang datang sama pasanganya makin enjoy aja...tapi awas jangan datang sama selingkuhanya nanti bisa kualat...
Sambil berkeliling di dalam goa kita di sajikan irama musik dari air yang berjatuhan dari langit goa, begitu banyaknya air yang menetes sehingga membentuk alunan musik yang romantis wah... pas banget bagi pengunjung yang datang sama pasanganya makin enjoy aja...tapi awas jangan datang sama selingkuhanya nanti bisa kualat...
Bila
berkunjung ke goa Petruk ini, sebaiknya memakai sepatu dari karet agar tidak tembus air dan hindari memakai sepatu
berhak tinggi agar nyaman. Jangan lupa membawa senter yang cukup terang
dan topi untuk menghindari benturan. Bila perlu, kita bawa kamera dengan lampu
blitz yang baik. Dengan demikian kita bisa menyaksikan keindahan Stalagmit dan
Stalaktit Goa Petruk sekaligus diabadikan. Sesampainya di rumah, bisa di critain sama teman, kerabat atau mungkin
memajang photo-photo Goa Petruk ini di twitter maupun facebook biar dikira sebagai petualang tangguh
hehehee.....selamat mencoba tantangan di GOA PETRUK kabupaten Kebumen..