Jumat, 18 Maret 2016

Membangun Silahturahmi dengan Media Sosial

Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang ini berdampak langsung bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelum perkembangan tersebut nampak jelas di dunia ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam media telekomunikasi seperti internet. Berbeda dengan zaman sekarang di mana sebagian masyarakat bahkan masyarakat menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi komunikasi seperti internet.
Internet memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat mengakses informasi secara mudah, cepat, dan terkini. Berbagai situs dalam internet seolah menjadi candu masyarakat di mana mereka manjadi mengandalkan internet untuk kepentingan hidup mereka. Seperti WhatsApp. 
Hampir semua orang punya smartphone, dan aplikasi WhatsApp adalah aplikasi wajib yang terinstall di telepon pintar tersebut. Aplikasi besutan Brian Acton dan Jan Koum ini kemudian menjadi sangat lumrah digunakan. Walaupun banyak yang sejenisnya seperti Line atau Kakao, tapi nyatanya WhatsApp tetap menjadi pilihan utama. 
Salah satu fenomena yang kemudian menjadi relevan adalah grup WhatsApp. Sekarang orang-orang sekantor pasti punya grup WhatsApp. Grup WhatsApp juga digunakan oleh rekan-rekan segenerasi. Ada grup WhatsApp yang isinya orang-orang yang tumbuh dan besar di Kampung Bulupayung. Ada grup keluarga Bapak Turiman dan masih banyak lagi.

Berbicara tentang desa Bulupayung selalu tidak ada habisnya. Desa yang masuk wilayah kabupaten Kebumen ini rata rata dihuni oleh orang yang berusia sekolah dan sepuh, karena biasanya selesai sekolah menengah atas mereka akan merantau ke daerah lain atau perkotaan. Kalau kita iseng buka mbah Google sangat mudah menemukan desa Bulupayung di kabupaten Kebumen ini. Bahkan yang lagi trend sekarang ini WhatsApp-pun Bulupayung punya grup yang bernama Bulupayung Family, tujuanya simpel, berawal dari sekedar iseng hanya untuk candaan berkembang menjadi suatu kebutuhan untuk menyatukan Orang orang Bulupayung di seluruh antero Indonesia, Luar biasa.... Bahkan sudah menjadi suatu kebanggaan tersendiri.

Dengan WhatsApp kita bisa saling berbagi informasi atau sekedar mengucapkan ulang tahun, ucapan bela sungkawa dan yang pasti kita bisa ngobrol kapanpun tidak ada batasan baik siang dan malam. Yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, yang tadinya biasa biasa saja menjadi akrab, itulah dampak dari chatting WhatsApp. Disadasri atau tidak, telah mengubah gaya hidup banyak orang.

Zaman dahulu kehidupan masyarakat tenang-tenang saja tanpa kehadiran teknologi chatting dan jejaring sosial di tengah-tengah mereka. Sedangkan di era ini sebagain besar remaja dan orang dewasa dapat diibaratkan tidak bisa hidup tanpa teknologi seperti internet, smartphone, dan jejaring sosial tersebut. Teknologi ini meningkatkan rasa ingin tahu yang besar di diri kita, ingin selalu update akan informasi dan trend saat ini, serta membuat lebih membuka diri dan keseharian mereka lewat situs sosial yang dapat dikunjungi oleh banyak orang.
Sudah menjadi candu bagai banyak Orang Indonesia. Kehadirannya membawa perubahan positif maupun negatif yang berdampak bagi kita dan hubungan sosial dengan orang lain. Penggunaanya sebaiknya dapat dilakukan sesuai porsi dan tempatnya. Mengumbar amarah dan hal-hal yang sifatnya pribadi dapat menurunkan kualitas diri kita di mata orang lain. Hal itu hanya akan membuat mereka menganggap bahwa kita hanyalah pribadi yang kurang percaya diri. Selain itu dengan menggunakannya dalam porsi berlebih akan membuat kita selalu dalam ketergantungan dan menomor duakan hal-hal yang justru lebih penting seperti pekerjaan, pelajaran, bahkan waktu bersama orang-orang terdekat, sehingga penggunaannya harus menyesuaikan. Perubahan teknologi yang besar berpengaruh pada perubahan gaya hidup yang besar juga. Maturnuwun niku mawon celotehane kulu.... salam sukses nggo wong Bulupayung dimana saja....


Asal Mula Nama Desa Bulupayung